Wednesday, January 15, 2020

Halaman Kontak



Wiki Psikologi : Wikipedia Dunia Psikologi Paling Lengkap dari Teori, Praktek, Kuliah

Untuk permintaan materi atau kritik saran bisa langsung menghubungi kontak person di bawah ini.

name : Ardha
Born : 22 May 1991
email : ardhamail@gmail.com
contact : 0813-5000-3645
instagram : @ardhanioffice

blog yang membantu para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi untuk terus belajar dan mendapatkan informasi baru seputar mata kuliah yang didapatkannya. Wiki Psikikologi menyajikan mater-materi yang umumnya diberikan pada perkuliahan sehingga pembaca bisa belajar mengenai psikologi dimana saja dari nol sampai menjadi ahli.

Tentang Kami

Tentang Kami page



Wiki Psikologi : Wikipedia Dunia Psikologi Paling Lengkap dari Teori, Praktek, Kuliah

Adalah merupakan blog yang membantu para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi untuk terus belajar dan mendapatkan informasi baru seputar mata kuliah yang didapatkannya. Wiki Psikikologi menyajikan mater-materi yang umumnya diberikan pada perkuliahan sehingga pembaca bisa belajar mengenai psikologi dimana saja dari nol sampai menjadi ahli.

Untuk permintaan materi atau kritik saran bisa langsung menghubungi kontak person di bawah ini.

email : ardhamail@gmail.com
contact : 0813-5000-3645


Privacy Policy page

Privacy Policy for Wiki Psikologi

At Wiki Psikologi, accessible from http://wikipsikologi.blogspot.com/, one of our main priorities is the privacy of our visitors. This Privacy Policy document contains types of information that is collected and recorded by Wiki Psikologi and how we use it.
If you have additional questions or require more information about our Privacy Policy, do not hesitate to contact us.

Log Files

Wiki Psikologi follows a standard procedure of using log files. These files log visitors when they visit websites. All hosting companies do this and a part of hosting services' analytics. The information collected by log files include internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date and time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. These are not linked to any information that is personally identifiable. The purpose of the information is for analyzing trends, administering the site, tracking users' movement on the website, and gathering demographic information.

Cookies and Web Beacons

Like any other website, Wiki Psikologi uses 'cookies'. These cookies are used to store information including visitors' preferences, and the pages on the website that the visitor accessed or visited. The information is used to optimize the users' experience by customizing our web page content based on visitors' browser type and/or other information.

Google DoubleClick DART Cookie

Google is one of a third-party vendor on our site. It also uses cookies, known as DART cookies, to serve ads to our site visitors based upon their visit to www.website.com and other sites on the internet. However, visitors may choose to decline the use of DART cookies by visiting the Google ad and content network Privacy Policy at the following URL – https://policies.google.com/technologies/ads

Our Advertising Partners

Some of advertisers on our site may use cookies and web beacons. Our advertising partners are listed below. Each of our advertising partners has their own Privacy Policy for their policies on user data. For easier access, we hyperlinked to their Privacy Policies below.

Privacy Policies

You may consult this list to find the Privacy Policy for each of the advertising partners of Wiki Psikologi. Our Privacy Policy was created with the help of the Free Privacy Policy Generator and the Privacy Policy Generator Online.
Third-party ad servers or ad networks uses technologies like cookies, JavaScript, or Web Beacons that are used in their respective advertisements and links that appear on Wiki Psikologi, which are sent directly to users' browser. They automatically receive your IP address when this occurs. These technologies are used to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on websites that you visit.
Note that Wiki Psikologi has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

Third Party Privacy Policies

Wiki Psikologi's Privacy Policy does not apply to other advertisers or websites. Thus, we are advising you to consult the respective Privacy Policies of these third-party ad servers for more detailed information. It may include their practices and instructions about how to opt-out of certain options. You may find a complete list of these Privacy Policies and their links here: Privacy Policy Links.
You can choose to disable cookies through your individual browser options. To know more detailed information about cookie management with specific web browsers, it can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information

Another part of our priority is adding protection for children while using the internet. We encourage parents and guardians to observe, participate in, and/or monitor and guide their online activity.
Wiki Psikologi does not knowingly collect any Personal Identifiable Information from children under the age of 13. If you think that your child provided this kind of information on our website, we strongly encourage you to contact us immediately and we will do our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only

This Privacy Policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website with regards to the information that they shared and/or collect in Wiki Psikologi. This policy is not applicable to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent

By using our website, you hereby consent to our Privacy Policy and agree to its Terms and Conditions.

"Situs ini menggunakan cookie dari Google untuk menyajikan layanan dan menganalisis traffic. Alamat IP dan browser Anda dibagikan kepada Google beserta metrik performa dan keamanan guna memastikan kualitas layanan, memunculkan statistik penggunaan, dan mendeteksi serta menangani penyalahgunaan."

Tuesday, October 4, 2016

Antropologi Dasar dan Pengantar



Sekilas Tentang Antropologi
Kali ini kami akan memberikan perkuliahan tentang Pengantar dan Pemahaman dasar Antropologi Dasar. Bagi yang ingin mendapankan Slide Antropologi Dasar kuliah bisa di download di bawah page ini.
  • Pengertian Dasar Antropologi
Kata Antopologi berasal dari bahasa Yunani “anthropos” dan “logos”.

“Anthropos” berarti manusia dan “logos” berarti pikiran atau ilmu. Secara sederhana, Antropologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari manusia. Tentunya kitaa akan semakin bertanya-tanya, begitu banyak ilmu yang mempelajari manusia. Lalu, apa sebenarnya yang dipelajariAntropologi?

Menurut William A. Haviland, seorang antropologi Amerika, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman manusia dan kebudayaannya. Dengan mempelajai kedua hal tersebut, Antropologi adalahs tudi yang beusaha menjelaskan tentang berbagai macam bentuk perbedaan dan persamaan dalam aneka ragam kebudayaan manusia.

Koentjaraningrat, Bapak Antropologi Indonesia, mendukung definisi Antropologi yang diberikan oleh Haviland. Ia menyatakan bahwa Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang dihasilkan (Koentjaraningrat, 1996:4)

  • Pentingnya Mempelajari Antropologi

Mengapa kita perlu mempelajari Antropologi? Ada tiga alasan utama. Pertama, Karena kita adalah bangsa yang sangat kaya dengan aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan. Kedua, Karena kita adalah bangsa yang sangat kaya dengan aneka ragam agama dan keyakinan. Ketiga, Karena kita sering tidak mampu memahami dan menerima dengan terbuka beraneka ragam suku bangsa, kebudayaan, agama dan keyakinan itu. Sering kali kita dibatasi oleh prasangka dan stigma terhadap mereka yang berbeda dengan kita. Prasangka dan stigma itu bertumpuk dan tiba-tiba meledak menjadi konflik terbuka seperti yang terjadi di Ambon, dan konflik Dayak-Madura di Kalimantan. Belajar Antropologi merupakan langkah awal bagi kita untuk berpikir terbuka, sehingga mampu memahami dan menerima berbagai perbedaan yang ada di sekitar kita.

  • Tujuan Antropologi Sebagai Ilmu
  1. Secara AkademisSecara Akademis, Antropologi berusaha mencapai sebuah pemahaman tentang manusia secara fisik, manusia dalam masyarakatnya, dan manusia dengan kebudayaannya.
  2. Secara Praktis
    Secara Praktis Antropologi membangun suatu pandangan bahwa perbedaan manusia dan kebudayaannya merupakan suatu hal yang harus dapat diterima, bukan sebagai sumber konflik tetapi sebagai sumber pemahaman baru, agarsecara terus menerus manusia dapat merefleksikan.
Jadi Secara Praktis, Antropologi berusaha membangun masyarakat dan kebudayaan tanpa harus membuat masyarakat dan kebudayaan itu, kehilangan identitas atau tersingkir dari peradaban.

Sejarah Perkembangan Antropologi 

Antropologi merupakan cabang ilmu yang usia perkembangannya relative lebih muda dari cabang ilmu lainnya. Ilmu ini sebenarnya mulai berkembang bersamaan dengan abad pelayaran dunia. Lambannya perkembangan Antropologi pada masa awal-awal disebabkan kegagalan masyarakat Eropa melihat dan memahami kenyataan bahwa antara diri mereka dan bangsa-bangsa lain di luar mereka (daerah-daerah lain di dunia), sebenarnya memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang sama.
Menurut Haviland, sebelum akhir abad ke-18, masyarakat Eropa selalu menganggap orang-orang dengan kebudayaan berbeda, yang tidak memiliki nilai-nilai budaya Eropa, adalah orang “biadab”, “buas”, atau berperilaku “barbar”. Baru di akhir abad ke-18, banyak masyarakat Eropa menganggap nilai, norma, dan perilaku bangsa-bangsa asing itu sangat relevan untuk memahami nilai, norma. dan perilaku mereka sendiri. Hal ini terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-18 di Eropa, didominasi oleh berbagai usaha untuk menerangkan segala sesuatu berdasarkan hukum alam. Selain itu, sebelum akhir abad ke-18 masyarakat Eropa masih sangat kuat dipengaruhi oleh ketatnya penafsiran terhadap teks-teks Alkitab. Kesangsian terhadap kemampuan Alkitab untuk menjelaskan tentang Iebih banyak  keanekaragaman manusia telah mendorong berkembangnya  kesadaran bahwa studi tentang bangsa-bangsa “biadab”, “buas” dan “barbar” itu sebenarnya adalah studi tentang seluruh umat manusia (Haviland, 1988:10-11).

  • Hubungan Antropologi dengan ilmu-ilmu lain

    Sering kali orang bertanya, apakah Antropologi dapat disebut sebagai  sebuah ilmu jika hanya berusaha memahami keanekaragaman manusia dan kebudayaannya saja? Antropologi dapat disebut sebagai sebuah ilmu karena seluruh kajiannya tersusun secara sistematis, selalu diajukan dalam bentuk hipotesis berdasarkan sebuah teori, dan menggunakan data-data lapangan yang dapat dipertanggungawabkan validitas (ketepatan) dan rehabilitas (keandalan) kajiannya, melalui berbagai penelitian.

    Sebagai sebuah ilmu, Antropologi banyak bersinggungan dengan ilmu Ilmu sosial lainnya, bahkan ilmu Sains, seperti Biologi maupun Kedokteran. Antropologj sering kali mendapatkan pengaruh dan berbagai ilmu ini, baik dalam bentuk teorl, metode, bahkan hasil penelitian. Secara sistematis, Antropologi terus-menerus mengembarigkan teori, metode, dan basil penelitiannya sendiri yang sangat khas. Pengaruh dan berbagal ilmu ini membuat cara pemahaman seorang antropolog terhadap sebuah kebudayaan dan masyarakat yang ada di dalamnya, menjadijauh lebih kaya.

    Berikut ini adalah bagan diagram irisan, hubungan ilmu Antropologi dengan Ilmu-Ilmu lain, seperti: Sosiologi, Psikologi, Hukum, Sejarah, Filsafat, Biologi, Linguistik, Kedokteran, Politik, dan Ekonomi.
  • Cabang-Cabang Kajian Ilmu Antropologi
  1. William A. Haviland
    Antropologi menurut William A. Haviland merupakan ilmu yang mempunyai 2 cabang untuk dipelajari, yaitu Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya. Dan Antropologi Budaya sendiri mempunyai konsentrasi atau cabang ilmu yang mencakup keilmuan arkeologi, linguistik dan etnologi.
  2.  Koentjaraningrat
    ilmu Antropologi oleh Koentjaraningrat juga setuju dengan pendapat William A. Haviland yaitu ilmu yang mempunyai 2 ( dua ) cabang untuk dipelajari yaitu Antropologi dan Antropologi Budaya.

    Akan tetapi Kontjaraningrat menjabarkan lagi  bahwa Antropologi Fisik bisa di cabangkan kembali menjadi ilmu yang mempelajari tentang Paleoantropologi dan Antropologi Fisik itu sendiri.

    Kemudian Untuk Antropologi Budaya, Koentjaraningrat membagi cabang ilmunya sebagai berikut : Prehistori, Etnolinguistik, Etnologi, Antropologi Terapan, Antropologi Spesialisasi, dan Etnopsikologi.

    Untuk Etnologi sendiri beliau juga masih belai cabangkankan keilmuannya menjadi 2 (dua) yaitu Integrasi Diaktonik (Etnologi) dan Antropologi Sinkronik ( Antropologi Sosial).
  3. Roger M. Keesing
    Menurut Roger M. Keesing, Antropologi dibagi menjadi 2 ( dua ) cabang keilmuan yaitu Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya.

    Dan untuk Antropologi Budaya dibagi menjadi 3 ( tiga ) cabang keilmuan yaitu : Linguistik, Antropologi Sosial dan Arkeologi
  4. A.F. Saifuddin
    Antropologi menurut A.F Saifuddin adalah ilmu yang mempunyai 4 ( empat ) cabang keilmuan yaitu Antropologi Biologi, Arkeologi, Antropologi Linguistik dan Antropologi Budaya


Dan empat bagan yang disebutkan para ahli Antropologi tersebut, kita tentu dapat melihat persamaan maupun perbedaannya. Uraian berikut ini akan memaparkan beberapa cabang kajian Antropologi (Haviland 1988, 12-22; Keesing, 1989:2-3; Koentja raningrat. 1996:4-27; Saifuddin, 2005:20-11):

  • Antropologi fisik adalah sebuah istilah lama dalam AntropoIog.  
Cabang Antropologi ini mengkaji hubungan antara kebudayaan dan manusia secara biologis. Pada masa kini Antropologi Fisik lebih sering disebut sebagai Antropologi Biologi. Di masa lalu, kajian Antropologi Fisik lebih ditekankan pada usaha untuk membandingkan manusia dengan primata lain. seperti simpanse, gorila, dan orang utan. Antropologi Fisik juga mencari hubungan antara manusia modem (Homo Sapiens)dengan nenek moyang kita seperti Homo Erectus. Sementara kajian-kajian Antropologi Biologi modern sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu genetika (cabang iImu biologi yang menjelaskan kode-kode pembentuk fisik manusia secara turun-temurun), demografi (ilmu kependudukan), ilmu forensik (ilmu bedah mayat untuk penen tuan identitas seseorang), dan paleomedis (ilmu kedokteran masa lampau) secara lebih luas.

  • Antropologi Budaya adalah cabang ilmu terbesar dalam Antropologi. 
 Beberapa antropolog juga sering menyebut kajian ini sebagai bidang kajian Antropologi Sosial Budaya. Mengapa demikian? Karena ketika kita membahas keseluruhan kondisi suatu masyarakat tertentu, kita sering kali sulit memisahkan antara kondisi sosial dan kondisi budayanya. Bidang kajian Antropologi Budaya meliputi keanekaragaman kebudayaan, upaya mencari unsur-unsur kebudayaan yang universal, mengungkapkan hubungan antara struktur sosial masyarakat dengan kebudayaannya, bahkan juga membahas mengenai interpretasi simbolik.
  • Antropologi Lingustik adalah kajian tentang keanekaragaman bahasa. 
Namun, ruang Iingkupnya jauh lebih kecil dan ilmu linguistik. Antropologi Lingustik melihat bahasa dalam konteks latar belakang kebudayaan masyarakat penuturnya.

  • Arkeologi sering kali dianggap sebagai ilmu tersendiri yang terpisah dan Antropologi. 
Namun, menurut sebagian besar ahli Antropologi, Arkeologi sebenarnya adalah sebuah cabang ilmu dan Antropologi. Salah satu tugas Antropologi Biologi adalah mengkaji mengenai keanekaragaman ciri-ciri anatomis dan temuan fosil-fosil manusia di dunia. Tugas Arkeologi adalah menggunakan temuan tersebut untuk menunjukkan hubungan antara manusia masa lampau tersebut dengan habitat hidupnya beserta struktur sosial dan kebudayaan masyarakatnya.

  • Etnologi
Etnologi dapat diterjemahkan secara bebas sebagai iImu tentang bangsa-bangsa. Istilah ini pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1870-an untuk menyebut kajian tentang suatu suku bangsa tertentu. lstilah ini sekarang sudah mulai ditinggalkan oleh para ahli Antropologi, kecuali di Amerika dan Inggris. Di dua negara tersebut, istilah ini dipakai untuk menyebut kajian Antropologi yang secara khusus mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan manusia.

Sekian perkuliahan tentang Pengantar dan Pemahaman dasar Antropologi Dasar. Bagi yang ingin mendapankan Slide Antropologi Dasar kuliah bisa di download secara gratis disini. Download Gratis Slide power point Antropologi Dasar.ppt

Wednesday, September 28, 2016

Psikologi Sosial 1 : Manusia Melihat Sesuatu dengan Persepsi, bukan Mata


Cara manusia melihat adalah TIDAK menggunakan MATA tetapi dengan menggunakan PERSEPSI

PERSEPSI
  • Perception (persepsi): proses mendeteksi dan menginterpretasi stimulus yang diterima pancaindera dengan melibatkan pengetahuan yang terdapat dalam memori.
  • Persepsi dipengaruhi oleh: kebutuhan, pengetahuan, atensi,
  • Konsep dasar persepsi antara lain: Objek distal, medium informasi, stimulasi proksimal, dan objek persepsi.
ATENSI
  • Atensi faktor utama pendukung persepsi.
  • Atensi merupakan cara-cara manusia (individu) yang secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif yang lain.
  • Atensi bisa berproses baik dalam kondisi sadar maupun tidak sadar.
PERSEPSI SOSIAL
Pengertian persepsi sosial adalah sebagai berikut :
  • Proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain.
  • Persepsi sosial sebagai proses
  • Merupakan proses yang berlangsung dalam diri
  • Tingkah laku dan untuk mengetahui dan mengevaluasi  orang lain.
  • Kesan dibentuk dari info yang tersedia di lingkungan, sikap kita sebelumnya dan mood kita hari ini.
  • Kesan kita kepada orang yang “berpakaian rap”i adalah “orang baik”. Kesan seperti ini disebut “efek halo”
  • Kesan ini tidak selalu benar...tetapi kita tetap mempertahankan, karena kita butuh pegangan.
PERSEPSI SOSIAL
Persepsi Sosial dari sisi Komunikasi Nonverbal
  • Persepsi sosial di mulai dari pengenalan tingkah laku nonverbal. Dengan menggunakan informasi informasi dari perilaku nonverbal kita dapat membentuk kesan-kesan tentang orang lain. Kemudian, informasi verbal hanya melengkapi sehingga proses persepsi sosial menjadi lebih baik.
  • Komunikasi nonverbal menjadi penting ketika tidak mungkin mendapatkan info dari orang lain secara verbal, karena beberapa alasan.
  • Aktivitas saling mengenali melalui tingkah laku nonverbal disebut komunikasi nonverbal.
PERSEPSI SOSIAL
Persepsi Sosial ditinjau dari Urgensi Perilaku Nonverbal
  • Menyediakan informasi: perasaan dan niat. Kita dapat mengenali orang sedih dari wajahnya.
  • Mengatur dan mengelola interaksi. Mengangkat tangan dalam rapat, tanda mau bicara.
  • Mengungkapkan keintiman. Memberi sentuhan, rangkulan.
  • Menegakkan dominasi atau kendali. Mata melotot.
  • Memfasilitasi pencapaian tujuan. Mengankat jempol.
PERSEPSI SOSIAL
Persepsi Sosial yang ditinjau dari berbagai aspek
  • Pengaruh Perilaku Nonverbal
  • Perilaku nonverbal yang dilakukan orang lain dapat mempengaruhi perasaan kita dan akhirnya perilaku kita juga.
  • Saluran komunikasi nonverbal
  • Ketika orang stres atau galau biasanya ia akan salurkan perasaan itu melalui aktivitas2 pada bagian tubuh tertentu. Aktivitas nonverbal pada bagian tubuh ini disebut saluran komunikasi nonverbal.
  • Ekspresi wajah tanda dari emosi orang lain.
  • Kontak mata sebagai tanda nonverbal
  • Gerik gerik, dan gerakan badan dan postur.
  • Sentuhan.

  • Atribusi: Memahami Sebab2 perilaku orang lain.
  • Teori atribusi dari Heider.
  • Atribusi merupakan analisis kausal, yaitu penafsiran terhadap sebab2 dari mengapa sebuah fenomena menampilkan tanda atau gejala tertentu.
  • Atribusi juga dipahami sebagai penyebab perilaku seseorang, karena pribadi atai lingkungan. Pribadi disebut internal dan lingkungan disebut eksternal.
  • Menurut Heider, atribusi sangat dipengaruhi oleh faktor2 intensi: keyakinan, hasrat, niat, keinginan mencoba dan tujuan.
  • Atribusi: Memahami Sebab2 perilaku orang lain.
  • Teori atribusi dari Kelley
  • Model proses atribusi Kelley tidak merujuk pada intensi sebagaimana Heider, melainkan pada interaksi orang dengan situasi yang dihadapinya.
  • Orang beratribusi Personal (internal) ketika  konsensus dan kekhususan rendah. Sebaliknya bila terjadi konsensus dan kekhususan maka yang terjadi adalah atribusi stimulus (eksternal).
  • Konsensus diartikan sejauhmana  orang lain bereaksi terhadap stimulus dengan cara yang sama.
  • Kekhususan diartikan sejauhmana orang lain bereaksi terhadap stimulus dengan cara yang berbeda.
  • Atribusi: Memahami Sebab2 perilaku orang lain.
  • Dimensi lain:
  • Para psikolog sosial biasanya juga mengkaji untuk mengetahui apakah faktor penyebab itu bersifat sementara atau tetap. Kemudian faktor itu bisa dikendalikan atau tidak.
  • Contoh faktor penyebab internal yang tetap (relatif stabil) adalah kepribadian dan temperamen.
  • Contoh faktor penyebab internal yang sementara adalah motif, kesehatan, kelelahan dan suasana hati.
  • Contoh faktor penyebab eksternal yang tetap antara lain: norma sosial dan kondisi geografis.
  • Fenomena discounting dan augmenting.
  • Bias Bias Persepsi sosial
  • Efek halo: kesan pertama baik.....kita pegang untuk menyimpulkan orang itu adalah baik.
  • Kebalikan dari Efek halo adalah negativitas.
  • Bias korespondensi terjadi ketika orang lebih fokus pada faktor internal sebagai penyebab perilaku.
  • In group bias: terjadi ketika orang selalu membela pandangan kelompoknya.

 Sekian Pembahasan Psikologi Sosial 1 : Manusia Melihat Sesuatu dengan Persepsi, bukan Mata



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India