Cara manusia melihat adalah TIDAK menggunakan MATA tetapi dengan menggunakan PERSEPSI
PERSEPSI
- Perception (persepsi): proses mendeteksi dan menginterpretasi stimulus yang diterima pancaindera dengan melibatkan pengetahuan yang terdapat dalam memori.
- Persepsi dipengaruhi oleh: kebutuhan, pengetahuan, atensi,
- Konsep dasar persepsi antara lain: Objek distal, medium informasi, stimulasi proksimal, dan objek persepsi.
ATENSI
- Atensi faktor utama pendukung persepsi.
- Atensi merupakan cara-cara manusia (individu) yang secara aktif memproses sejumlah informasi yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang disediakan indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif yang lain.
- Atensi bisa berproses baik dalam kondisi sadar maupun tidak sadar.
PERSEPSI SOSIAL
Pengertian persepsi sosial adalah sebagai berikut :
- Proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi tentang orang lain.
- Persepsi sosial sebagai proses
- Merupakan proses yang berlangsung dalam diri
- Tingkah laku dan untuk mengetahui dan mengevaluasi orang lain.
- Kesan dibentuk dari info yang tersedia di lingkungan, sikap kita sebelumnya dan mood kita hari ini.
- Kesan kita kepada orang yang “berpakaian rap”i adalah “orang baik”. Kesan seperti ini disebut “efek halo”
- Kesan ini tidak selalu benar...tetapi kita tetap mempertahankan, karena kita butuh pegangan.
PERSEPSI SOSIAL
Persepsi Sosial dari
sisi Komunikasi Nonverbal
- Persepsi sosial di mulai dari pengenalan tingkah laku nonverbal. Dengan menggunakan informasi informasi dari perilaku nonverbal kita dapat membentuk kesan-kesan tentang orang lain. Kemudian, informasi verbal hanya melengkapi sehingga proses persepsi sosial menjadi lebih baik.
- Komunikasi nonverbal menjadi penting ketika tidak mungkin mendapatkan info dari orang lain secara verbal, karena beberapa alasan.
- Aktivitas saling mengenali melalui tingkah laku nonverbal disebut komunikasi nonverbal.
PERSEPSI SOSIAL
Persepsi Sosial
ditinjau dari Urgensi Perilaku Nonverbal
- Menyediakan informasi: perasaan dan niat. Kita dapat mengenali orang sedih dari wajahnya.
- Mengatur dan mengelola interaksi. Mengangkat tangan dalam rapat, tanda mau bicara.
- Mengungkapkan keintiman. Memberi sentuhan, rangkulan.
- Menegakkan dominasi atau kendali. Mata melotot.
- Memfasilitasi pencapaian tujuan. Mengankat jempol.
PERSEPSI SOSIAL
Persepsi Sosial yang ditinjau dari berbagai aspek
- Pengaruh Perilaku Nonverbal
- Perilaku nonverbal yang dilakukan orang lain dapat mempengaruhi perasaan kita dan akhirnya perilaku kita juga.
- Saluran komunikasi nonverbal
- Ketika orang stres atau galau biasanya ia akan salurkan perasaan itu melalui aktivitas2 pada bagian tubuh tertentu. Aktivitas nonverbal pada bagian tubuh ini disebut saluran komunikasi nonverbal.
- Ekspresi wajah tanda dari emosi orang lain.
- Kontak mata sebagai tanda nonverbal
- Gerik gerik, dan gerakan badan dan postur.
- Sentuhan.
- Atribusi: Memahami Sebab2 perilaku orang lain.
- Teori atribusi dari Heider.
- Atribusi merupakan analisis kausal, yaitu penafsiran terhadap sebab2 dari mengapa sebuah fenomena menampilkan tanda atau gejala tertentu.
- Atribusi juga dipahami sebagai penyebab perilaku seseorang, karena pribadi atai lingkungan. Pribadi disebut internal dan lingkungan disebut eksternal.
- Menurut Heider, atribusi sangat dipengaruhi oleh faktor2 intensi: keyakinan, hasrat, niat, keinginan mencoba dan tujuan.
- Atribusi: Memahami Sebab2 perilaku orang lain.
- Teori atribusi dari Kelley
- Model proses atribusi Kelley tidak merujuk pada intensi sebagaimana Heider, melainkan pada interaksi orang dengan situasi yang dihadapinya.
- Orang beratribusi Personal (internal) ketika konsensus dan kekhususan rendah. Sebaliknya bila terjadi konsensus dan kekhususan maka yang terjadi adalah atribusi stimulus (eksternal).
- Konsensus diartikan sejauhmana orang lain bereaksi terhadap stimulus dengan cara yang sama.
- Kekhususan diartikan sejauhmana orang lain bereaksi terhadap stimulus dengan cara yang berbeda.
- Atribusi: Memahami Sebab2 perilaku orang lain.
- Dimensi lain:
- Para psikolog sosial biasanya juga mengkaji untuk mengetahui apakah faktor penyebab itu bersifat sementara atau tetap. Kemudian faktor itu bisa dikendalikan atau tidak.
- Contoh faktor penyebab internal yang tetap (relatif stabil) adalah kepribadian dan temperamen.
- Contoh faktor penyebab internal yang sementara adalah motif, kesehatan, kelelahan dan suasana hati.
- Contoh faktor penyebab eksternal yang tetap antara lain: norma sosial dan kondisi geografis.
- Fenomena discounting dan augmenting.
- Bias Bias Persepsi sosial
- Efek halo: kesan pertama baik.....kita pegang untuk menyimpulkan orang itu adalah baik.
- Kebalikan dari Efek halo adalah negativitas.
- Bias korespondensi terjadi ketika orang lebih fokus pada faktor internal sebagai penyebab perilaku.
- In group bias: terjadi ketika orang selalu membela pandangan kelompoknya.
Sekian Pembahasan Psikologi Sosial 1 : Manusia Melihat Sesuatu dengan Persepsi, bukan Mata
0 comments:
Post a Comment