Tuesday, October 4, 2016

Antropologi Dasar dan Pengantar



Sekilas Tentang Antropologi
Kali ini kami akan memberikan perkuliahan tentang Pengantar dan Pemahaman dasar Antropologi Dasar. Bagi yang ingin mendapankan Slide Antropologi Dasar kuliah bisa di download di bawah page ini.
  • Pengertian Dasar Antropologi
Kata Antopologi berasal dari bahasa Yunani “anthropos” dan “logos”.

“Anthropos” berarti manusia dan “logos” berarti pikiran atau ilmu. Secara sederhana, Antropologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari manusia. Tentunya kitaa akan semakin bertanya-tanya, begitu banyak ilmu yang mempelajari manusia. Lalu, apa sebenarnya yang dipelajariAntropologi?

Menurut William A. Haviland, seorang antropologi Amerika, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari keanekaragaman manusia dan kebudayaannya. Dengan mempelajai kedua hal tersebut, Antropologi adalahs tudi yang beusaha menjelaskan tentang berbagai macam bentuk perbedaan dan persamaan dalam aneka ragam kebudayaan manusia.

Koentjaraningrat, Bapak Antropologi Indonesia, mendukung definisi Antropologi yang diberikan oleh Haviland. Ia menyatakan bahwa Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat, serta kebudayaan yang dihasilkan (Koentjaraningrat, 1996:4)

  • Pentingnya Mempelajari Antropologi

Mengapa kita perlu mempelajari Antropologi? Ada tiga alasan utama. Pertama, Karena kita adalah bangsa yang sangat kaya dengan aneka ragam suku bangsa dan kebudayaan. Kedua, Karena kita adalah bangsa yang sangat kaya dengan aneka ragam agama dan keyakinan. Ketiga, Karena kita sering tidak mampu memahami dan menerima dengan terbuka beraneka ragam suku bangsa, kebudayaan, agama dan keyakinan itu. Sering kali kita dibatasi oleh prasangka dan stigma terhadap mereka yang berbeda dengan kita. Prasangka dan stigma itu bertumpuk dan tiba-tiba meledak menjadi konflik terbuka seperti yang terjadi di Ambon, dan konflik Dayak-Madura di Kalimantan. Belajar Antropologi merupakan langkah awal bagi kita untuk berpikir terbuka, sehingga mampu memahami dan menerima berbagai perbedaan yang ada di sekitar kita.

  • Tujuan Antropologi Sebagai Ilmu
  1. Secara AkademisSecara Akademis, Antropologi berusaha mencapai sebuah pemahaman tentang manusia secara fisik, manusia dalam masyarakatnya, dan manusia dengan kebudayaannya.
  2. Secara Praktis
    Secara Praktis Antropologi membangun suatu pandangan bahwa perbedaan manusia dan kebudayaannya merupakan suatu hal yang harus dapat diterima, bukan sebagai sumber konflik tetapi sebagai sumber pemahaman baru, agarsecara terus menerus manusia dapat merefleksikan.
Jadi Secara Praktis, Antropologi berusaha membangun masyarakat dan kebudayaan tanpa harus membuat masyarakat dan kebudayaan itu, kehilangan identitas atau tersingkir dari peradaban.

Sejarah Perkembangan Antropologi 

Antropologi merupakan cabang ilmu yang usia perkembangannya relative lebih muda dari cabang ilmu lainnya. Ilmu ini sebenarnya mulai berkembang bersamaan dengan abad pelayaran dunia. Lambannya perkembangan Antropologi pada masa awal-awal disebabkan kegagalan masyarakat Eropa melihat dan memahami kenyataan bahwa antara diri mereka dan bangsa-bangsa lain di luar mereka (daerah-daerah lain di dunia), sebenarnya memiliki sifat-sifat kemanusiaan yang sama.
Menurut Haviland, sebelum akhir abad ke-18, masyarakat Eropa selalu menganggap orang-orang dengan kebudayaan berbeda, yang tidak memiliki nilai-nilai budaya Eropa, adalah orang “biadab”, “buas”, atau berperilaku “barbar”. Baru di akhir abad ke-18, banyak masyarakat Eropa menganggap nilai, norma, dan perilaku bangsa-bangsa asing itu sangat relevan untuk memahami nilai, norma. dan perilaku mereka sendiri. Hal ini terjadi karena perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-18 di Eropa, didominasi oleh berbagai usaha untuk menerangkan segala sesuatu berdasarkan hukum alam. Selain itu, sebelum akhir abad ke-18 masyarakat Eropa masih sangat kuat dipengaruhi oleh ketatnya penafsiran terhadap teks-teks Alkitab. Kesangsian terhadap kemampuan Alkitab untuk menjelaskan tentang Iebih banyak  keanekaragaman manusia telah mendorong berkembangnya  kesadaran bahwa studi tentang bangsa-bangsa “biadab”, “buas” dan “barbar” itu sebenarnya adalah studi tentang seluruh umat manusia (Haviland, 1988:10-11).

  • Hubungan Antropologi dengan ilmu-ilmu lain

    Sering kali orang bertanya, apakah Antropologi dapat disebut sebagai  sebuah ilmu jika hanya berusaha memahami keanekaragaman manusia dan kebudayaannya saja? Antropologi dapat disebut sebagai sebuah ilmu karena seluruh kajiannya tersusun secara sistematis, selalu diajukan dalam bentuk hipotesis berdasarkan sebuah teori, dan menggunakan data-data lapangan yang dapat dipertanggungawabkan validitas (ketepatan) dan rehabilitas (keandalan) kajiannya, melalui berbagai penelitian.

    Sebagai sebuah ilmu, Antropologi banyak bersinggungan dengan ilmu Ilmu sosial lainnya, bahkan ilmu Sains, seperti Biologi maupun Kedokteran. Antropologj sering kali mendapatkan pengaruh dan berbagai ilmu ini, baik dalam bentuk teorl, metode, bahkan hasil penelitian. Secara sistematis, Antropologi terus-menerus mengembarigkan teori, metode, dan basil penelitiannya sendiri yang sangat khas. Pengaruh dan berbagal ilmu ini membuat cara pemahaman seorang antropolog terhadap sebuah kebudayaan dan masyarakat yang ada di dalamnya, menjadijauh lebih kaya.

    Berikut ini adalah bagan diagram irisan, hubungan ilmu Antropologi dengan Ilmu-Ilmu lain, seperti: Sosiologi, Psikologi, Hukum, Sejarah, Filsafat, Biologi, Linguistik, Kedokteran, Politik, dan Ekonomi.
  • Cabang-Cabang Kajian Ilmu Antropologi
  1. William A. Haviland
    Antropologi menurut William A. Haviland merupakan ilmu yang mempunyai 2 cabang untuk dipelajari, yaitu Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya. Dan Antropologi Budaya sendiri mempunyai konsentrasi atau cabang ilmu yang mencakup keilmuan arkeologi, linguistik dan etnologi.
  2.  Koentjaraningrat
    ilmu Antropologi oleh Koentjaraningrat juga setuju dengan pendapat William A. Haviland yaitu ilmu yang mempunyai 2 ( dua ) cabang untuk dipelajari yaitu Antropologi dan Antropologi Budaya.

    Akan tetapi Kontjaraningrat menjabarkan lagi  bahwa Antropologi Fisik bisa di cabangkan kembali menjadi ilmu yang mempelajari tentang Paleoantropologi dan Antropologi Fisik itu sendiri.

    Kemudian Untuk Antropologi Budaya, Koentjaraningrat membagi cabang ilmunya sebagai berikut : Prehistori, Etnolinguistik, Etnologi, Antropologi Terapan, Antropologi Spesialisasi, dan Etnopsikologi.

    Untuk Etnologi sendiri beliau juga masih belai cabangkankan keilmuannya menjadi 2 (dua) yaitu Integrasi Diaktonik (Etnologi) dan Antropologi Sinkronik ( Antropologi Sosial).
  3. Roger M. Keesing
    Menurut Roger M. Keesing, Antropologi dibagi menjadi 2 ( dua ) cabang keilmuan yaitu Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya.

    Dan untuk Antropologi Budaya dibagi menjadi 3 ( tiga ) cabang keilmuan yaitu : Linguistik, Antropologi Sosial dan Arkeologi
  4. A.F. Saifuddin
    Antropologi menurut A.F Saifuddin adalah ilmu yang mempunyai 4 ( empat ) cabang keilmuan yaitu Antropologi Biologi, Arkeologi, Antropologi Linguistik dan Antropologi Budaya


Dan empat bagan yang disebutkan para ahli Antropologi tersebut, kita tentu dapat melihat persamaan maupun perbedaannya. Uraian berikut ini akan memaparkan beberapa cabang kajian Antropologi (Haviland 1988, 12-22; Keesing, 1989:2-3; Koentja raningrat. 1996:4-27; Saifuddin, 2005:20-11):

  • Antropologi fisik adalah sebuah istilah lama dalam AntropoIog.  
Cabang Antropologi ini mengkaji hubungan antara kebudayaan dan manusia secara biologis. Pada masa kini Antropologi Fisik lebih sering disebut sebagai Antropologi Biologi. Di masa lalu, kajian Antropologi Fisik lebih ditekankan pada usaha untuk membandingkan manusia dengan primata lain. seperti simpanse, gorila, dan orang utan. Antropologi Fisik juga mencari hubungan antara manusia modem (Homo Sapiens)dengan nenek moyang kita seperti Homo Erectus. Sementara kajian-kajian Antropologi Biologi modern sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu genetika (cabang iImu biologi yang menjelaskan kode-kode pembentuk fisik manusia secara turun-temurun), demografi (ilmu kependudukan), ilmu forensik (ilmu bedah mayat untuk penen tuan identitas seseorang), dan paleomedis (ilmu kedokteran masa lampau) secara lebih luas.

  • Antropologi Budaya adalah cabang ilmu terbesar dalam Antropologi. 
 Beberapa antropolog juga sering menyebut kajian ini sebagai bidang kajian Antropologi Sosial Budaya. Mengapa demikian? Karena ketika kita membahas keseluruhan kondisi suatu masyarakat tertentu, kita sering kali sulit memisahkan antara kondisi sosial dan kondisi budayanya. Bidang kajian Antropologi Budaya meliputi keanekaragaman kebudayaan, upaya mencari unsur-unsur kebudayaan yang universal, mengungkapkan hubungan antara struktur sosial masyarakat dengan kebudayaannya, bahkan juga membahas mengenai interpretasi simbolik.
  • Antropologi Lingustik adalah kajian tentang keanekaragaman bahasa. 
Namun, ruang Iingkupnya jauh lebih kecil dan ilmu linguistik. Antropologi Lingustik melihat bahasa dalam konteks latar belakang kebudayaan masyarakat penuturnya.

  • Arkeologi sering kali dianggap sebagai ilmu tersendiri yang terpisah dan Antropologi. 
Namun, menurut sebagian besar ahli Antropologi, Arkeologi sebenarnya adalah sebuah cabang ilmu dan Antropologi. Salah satu tugas Antropologi Biologi adalah mengkaji mengenai keanekaragaman ciri-ciri anatomis dan temuan fosil-fosil manusia di dunia. Tugas Arkeologi adalah menggunakan temuan tersebut untuk menunjukkan hubungan antara manusia masa lampau tersebut dengan habitat hidupnya beserta struktur sosial dan kebudayaan masyarakatnya.

  • Etnologi
Etnologi dapat diterjemahkan secara bebas sebagai iImu tentang bangsa-bangsa. Istilah ini pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1870-an untuk menyebut kajian tentang suatu suku bangsa tertentu. lstilah ini sekarang sudah mulai ditinggalkan oleh para ahli Antropologi, kecuali di Amerika dan Inggris. Di dua negara tersebut, istilah ini dipakai untuk menyebut kajian Antropologi yang secara khusus mempelajari sejarah perkembangan kebudayaan manusia.

Sekian perkuliahan tentang Pengantar dan Pemahaman dasar Antropologi Dasar. Bagi yang ingin mendapankan Slide Antropologi Dasar kuliah bisa di download secara gratis disini. Download Gratis Slide power point Antropologi Dasar.ppt

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India