Friday, September 23, 2016

Pengantar dan Pengertian Awal Psikologi Sosial

Apa itu Psikologi Sosial  ??
Sering kita mendengar tentang psikologi. Didunia kerja pun juga begitu. Sering sekali psikotest menjadi salah satu acuan kunci untuk menentukan calon karyawan diterima atau tidak. Tetapi apa itu Psikologi Sosial itu? apakah berbeda denga psikologi biasa?  Sebelum memasuki Psikologi Sosial kita harus punya poin-poin untuk mengetahui Psikologi Sosial secara rinci.


POKOK BAHASAN PENGANTAR
Dalam Memahami Apa itu Psikologi Sosial, Kita Harus Mempunyai Pokok Bahasan yang menjadi Dasar untuk Paham, Karena Mengerti Saja TIDAK CUKUP.

Pokok Bahasan Pengantar Psikologi Sosial adalah sebagai berikut :
    Pengantar PsikologiSosial
    Definisi Psikologi Sosial
    Sejarah Psikologi Sosial
    Ruang Ringkup Psikologi Sosial
    Perspektif Psikologi Sosial

Apa itu Psikologi ?

Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.

Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.


Apa itu Sosial ?

Sosial adalah suatu kumpulan dari individu-individu yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama.

Para Sosiolog memiliki peranan dalam masyarakat, diantaranya adalah :

a. Sosiolog sebagai ahli riset
b. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
c. Sosiolog sebagai teknisi
d. Sosiolog sebagai pendidik


KESIMPULAN
Jadi Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari dan ilmu  yang mempelajari tentang perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah baik secara individu maupun Kelompok.


Para ahli yang bekerja pada bidang ini adalah para ahli Psikologi ( Psikolog ) dan atau ahli Sosiologi ( Sosiolog ), sehingga fokus analisis mereka bukan hanya pada kelompok saja tetapi juga pada individunya.


GABRIEL TARDE adalah Bapak Psikologi Sosilogi (Social interaction). Beliau adalah Seorang sosiolog dan kriminolog Prancis yang lahir pada tahun1842 dan meninggal pada tahun 1904.

Tarde berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi :

“Bahwa semua pergaulan antara manusia itu hanyalah semata-mata berdasarkan atas proses imitasi itu”

Imitasi itu dalam masyarakat melalui suatu proses perkembangan, adapun prosesnya:

    Timbulnya gagasan-gagasan, penemuan-penemuan baru yang biasanya dirumuskan oleh individu yang berbakat tinggi.
    Gagasan – gagasan atau penemuan baru kemudian diimitasi dan disebarluaskan oleh orang banyak di dalam masyarakat.

Pernyataan tersebut ternyata mendapat banyak kritikan seperti yang dikemukakan Chrous, yang antara lain mengatakan bahwa teori Trade tersebut adalah berat sebelah. Tetapi walaupun pendapat Trade ini tidak diterima secara mutlak, namun olehnya telah dikemukakan suatu faktor penting, yang ternyata memegang peranan dalam pergaulan sosial antara manusia.


DEFINISI PSIKOLOGI SOSIAL MENURUT PARA AHLI


1.       GABRIEL TARDE

“Semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses imitasi, bahkan semua pergaulan antara manusia itu hanyalah semata-mata berdasarkan atas proses imitasi itu.”


2.       GUSTAVE LE BON

“Psikologi massa” itu mempunyai  suatu jiwa tersendiri yang berlainan sifatnya dengan sifat-sifat jiwa individu.” (Massa ialah kumpulan orang untuk sementara waktu karena minat atau kepentingan bersama)


3.       SIGMUND FREUD

Pendapat Freud seirama dengan Le Bon  bahwa “jiwa massa itu mempunyai sifat-sifat khusus yang berlainan dengan sifat-sifat jiwa individu.”

Pendapat yang berlainan dengan Le Bon yakni “jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu.”


4.       EMILE DURKHEIN

·        Gejala-gejala sosial yang terdapat dalam masyarakat itu tidak dapat dibahas oleh psikologi, melaikan oleh sosiologi.

·        Masyarakat itu terdiri oleh kelompok-kelompok manusia yang hidup secara kolektif.

·        Manusia mempunyai 2 macam jiwa seperti yang dikemukakan Le Bon.


5.       WILLIAM JAMES

·          Manusia dapat memperoleh sendiri sebagian apa yang diperlukan oleh pengalaman kita yang sesuai dengan yang dikehendaki karena sebagai bagian dari dunia adalah hasil dari perbuatan manusia itu sendiri.

·          Agama merupakan suatu kepercayaan yang mampu memberikan kepuasan rohani, rasa aman, damai, dan rasa kasih sayang terhadap sesama.

·          Kebenaran gagasan-gagasan dan ucapan-ucapan tidaklah berada dalam kesesuaian antara gagasan-gagasan dan fakta-fakta yang dapat ditemukan secara objektif melainkan dalam kegunaan yang dimiliki gagasan-gagasan tersebut bagi tindakan;

·          Manusia mempunyai naluri-naluri meskipun naluri tersebut peranannya kurang penting. Adapun yang dianggap penting adalah kebiasaan-kebiasaan yang dikembangkan dalam interaksi dengan lingkungannya.

·          Dalam interaksi, manusia mengembangkan suatu "diri", dan tidak hanya terdapat satu diri saja melainkan lebih dan satu diri, yang dibedakan menjadi diri materiil dan diri sosial yang diberikan oleh individu-individu dan kelompok-kelompok yang terus berinteraksi dengan seseorang.


SEJARAH SINGKAT PSIKOLOGI SOSIAL


Sebagai ilmu empiris yang berdiri sendiri, kelahiran psikologi sosial ditandai dengan dipublikasikannya dua buku psikologi sosial yaitu Introduction to Social Psychology (Pengantar Psikologi Sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu psikologi William McDougall pada tahun 1908 dan Social Psychology (Psikologi Sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu sosiologi A. Ross pada tahun yang sama (Stephan dan Stephan, 1990). Selain itu, pada tahun 1924. Floyd Allport (dalam Baron dan Byrne, 2004) menulis sebuah buku yang berjudul Social Psychology. Dalam buku ini Floyd Allport memberikan deskripsi tentang topik-topik penelitian yang berhubungan dengan perilaku sosial, yaitu topik konformitas sosial, topik kemampuan individu dalam memahami emosi orang lain, dan topik pengaruh audiens terhadap kinerja penyelesaian tugas.

Seorang pakar psikologi sosial yang jenius, Kurt Levin mempelopori pengembangan ilmu psikologi sosial ke arah bidang-bidang yang lebih terapan (Hanurawan dan Diponegoro, 2005). Berdasarkan ide Kurt Lewin untuk mengembangkan ilmu sosiologi sosial ke arah yang lebih bermanfaat secara langsung bagi kesejahteraan manusia, maka kemudian didirikan organisasi yang disebut dengan Society for the Psychological Study of Social Issues (Masyarakat untuk Studi Psikologis tentang Isu-Isu Sosial) (Sadava, 1997).


RUANG RINGKUP PSIKOLOGI SOSIAL


Shaw & Constanzo membagi ruang lingkup Psikologi Sosial dalam 3 wilayah studi, yaitu:

    Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat).
    Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru, dan lainnya.
    Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama, persaingan, dan konflik.

Shaw & Costanzo (1970) adalah yang menyatakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.


PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL


Perspektif adalah konteks sistem dan persepsi visual adalah cara bagaimana objek terlihat pada mata manusia berdasarkan sifat spasial, atau dimensinya dan posisi mata relatif terhadap objek.

Ada 5 padangan perspektif dalam bidang Psikologi ini.

Lima Perspektif ini adalah sebagai berikut :
    Perspektif biologis,
    Perspektif belajar,
    Perspektif kognitif,
    Perspektif sosiokultural
    Perspektif psikodinamika.



 Anda juga bisa mendownload Slide Power Point Slide di atas, unduh saja DISINI download Pengantar Psikologi Sosial.ppt

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India